Skip to content

Biar Tak Rugi, Berikut 6 Kesalahan Budidaya Jamur Tiram yang Wajib Dihindari

  • by

 

Budidaya jamur tiram bisa dikatakan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Dengan menggunakan teknik yang tergolong sederhana, hasil jamur yang dipanen pun akan melimpah. Meskipun teknik ternak jamur tergolong sederhana, namun masih banyak petani yang melakukan berbagai kesalahan. Biar tak merugi, yuk simak 6 kesalahan membudidayakan  jamur tiram dalam ulasan ini.

6 Kesalahan Ternak Jamur Tiram yang Wajib Dihindari

  1. Baglog dan peralatan Tidak Steril

Dalam menjalankan usaha ternak jamur, maka kesterilan peralatan yang digunakan harus diperhatikan. Pasalnya, ternak jamur rentan terkena kontaminasi. Tidak hanya pada peralatan, namun baglog tempat hidup jamur juga perlu untuk diperhatikan. Sebelum digunakan sebagai tempat untuk hidup jamur, maka baglog harus dimasak terlebih dahulu agar tetap steril.

  1. Rumah Jamur Terlalu Lembab

Jamur memang dikenal sebagai tanaman yang berkembang di tempat dengan kondisi sejuk dan lembab. Oleh karena itu saat bisnis budidaya jamur tiram, usahakan rumah jamur tidak terlalu lembab. Pasalnya jika rumah jamur terlalu lembab akan merangsang munculnya jamur jamur jenis lain, sehingga bisa mengganggu pertumbuhan jamur yang dibudidayakan.

  1. Botol Bibit Tidak Tertutup Rapat

Para petani jamur perlu tahu bahwa menutup botol bibit jamur yang kurang rapat bisa menyebabkan terjadinya kontaminasi dari udara. Sehingga karena keadaan tersebut bakteri dan spora jamur bisa masuk ke dalam botol bibit melalui udara, kemudian akan mengganggu pertumbuhan dari bibit jamur yang dibudidayakan dan bisa menimbulkan berbagai penyakit.

  1. Kumbung Tidak Steril

Agar budidaya berhasil, maka sebelum mengisi baglog sangat perlu melakukan sterilisasi kumbung dengan menggunakan fungisida ataupun formalin 4 persen. Selain itu, usahakan menjaga lingkungan di sekitar kumbung agar tetap bersih dan jauh dari tempat pembuangan sampah. Pasalnya kumbung yang tidak steril bisa menghambat perkembangan dan pertumbuhan jamur.

  1. Kualitas Bibit yang Kurang Baik

Kualitas bibit jamur merupakan hal penting yang harus diperhatikan saat budidaya jamur tiram. Pasalnya kualitas bibit dapat memengaruhi hasil panen jamur. Saat memilih bibit jamur maka pastikan untuk memerhatikan nilai BER (Biological Effeciency Ratio), dimana nilai ini menggambarkan kemampuan baglog basah untuk menghasilkan satuan tubuh jamur dalam satu masa tanam.

  1. Cara Panen yang Tidak Tepat

Kesalahan ini sering dilakukan petani jamur saat masa panen, yakni pencabutan akar tanaman yang kurang optimal. Panen jamur haruslah dilakukan dengan mencabut jamur hingga akar secara sempurna. Untuk itu, saat masih ada akar jamur yang tersisa di baglog maka akar tersebut akan mengalami pembusukan yang bisa menyebabkan munculnya ulat dan bakteri.

Itulah 6 kesalahan yang sering kali dilakukan oleh para petani jamur. Meskipun cara budidaya jamur tergolong menggunakan teknik yang sederhana, namun tidak bisa diremehkan. Oleh karena itu saat akan ingin membudidayakan jamur, ada baiknya rajin mempelajari cara dan tips budidaya jamur yang tepat serta menghindari kesalahan umum beternak jamur agar bisa menghasilkan jamur yang melimpah.