Skip to content

Sejarah Masjid Agung Banten

  • by

Dikenal sebagai salah satu tempat wisata religi, sejarah Masjid Agung Banten sudah banyak dikunjungi oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara karena memiliki keistimewaan.

Banten tidak hanya terkenal dengan objek wisata alam yang sering dikunjungi oleh para wisatawan. Tetapi, terdapat wisata religi yang membuat para wisatawan tertarik untuk mengunjunginya. Nah, kenali Sejarah Masjid Agung Banten yang dulunya menjadi tempat perkembangan agama Islam di Provinsi Banten.

Disebut juga sebagai salah satu masjid tertua di Indonesia, tentunya nilai sejarah masjid dalam perkembangan agama Islam sangatlah tinggi.

Sejarah berdirinya Masjid Agung Banten

Mengenali sejarah Masjid Agung Banten yang dikenal sebagai salah satu masjid tertua di Indonesia yang kini dikenal sebagai salah satu tempat wisata religi. Nah, masjid ini dulunya dijadikan sebagai pusat penyebaran agama Islam di Banten.

Masjid Agung Banten dibangun saat masa pemerintahan Sultan Hasanudin sebagai raja pertama Kesultanan Banten. Beliau adalah putra pertama dari Sunan Gunung Jati, sampai saat ini masjid ini menjadi salah satu cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah.

Dibangunnya Masjid Agung Banten merupakan instruksi dari Sultan Gunung Jati kepada anaknya Sultan Hasanuddin. Konon dari cerita masyarakat setempat, Sunan Gunung Jati memerintahkan kepada anaknya untuk mencari tanah yang suci untuk dijadikan sebagai tempat pembangunan kerajaan Banten.

Mendapat perintah tersebut, Sultan Hasanuddin shalat dan bermunajat kepada Allah SWT untuk meminta petunjuk agar mendapatkan sebidang tanah untuk mendirikan kerajaan.

Di lokasi tersebut Sultan Hasanuddin membangun kerajaan Banten dengan sarana pendukung seperti alun-alun, masjid, dan pasar. Saat itulah dibangun Masjid Agung yang dijadikan sebagai simbol kejayaan umat Islam pada saat itu untuk melakukan berbagai kegiatan mulai dari berziarah, melihat arsitekstur masjid, dan mengetahui bukti sejarah.

Keunikan arsitektur Masjid Agung Banten

Apa saja keunikan arsitektur Masjid Agung Banten, untuk mengetahuinya maka simaklah penjelasannya di bawah ini.

  1. Beratap Susun Lima

Salah satu keunikan yang dimiliki oleh Masjid Agung Banten yaitu mempunyai rancangan atap masjid yang beratap susun lima sehingga bentuknya hampir mirip seperti Pagoda China.

Masjid ini dibangun saat Islam masih awal-awal masuk ke Pulau Jawa, saat itu desainnya dirancang oleh Raden Sepat seorang arsitektur dari Majapahit yang sudah berpengalaman menangani pembangunan Masjid.

  1. Terdapat Menara Batu Bata

Ketahuilah bahwa terdapat menara yang menjadi ciri khas dari Masjid Agung Banten yang terletak di sebelah timur masjid. Menara tersebut memiliki bentuk yang berbeda dengan menara lainnya karena terbuat dari batu bata dengan ketinggian sekitar 24 meter dengan diameter bawahnya sekitar 10 meter.

Nah, desain sampai ujung menaranya memiliki 83 anak tangga yang bisa ditapaki melewati lorong. Tetapi, lokasinya hanya bisa dijangkau oleh satu orang saja.

  1. Melihat Pemandangan Pantai dari Ketinggian

Ketika mengunjungi Masjid Agung Banten maka kalian juga bisa melihat pemandangan di sekitar berupa laut lepas yang hanya berjarak sekitar 1,5 km saja. Dulunya di masjid ini juga memiliki tempat penyimpanan senjata dan menara peengawasan perairan.

Dibuat dengan ketelitian seorang arsitekture dari Belanda, masjid memiliki pintu masuk dengan sisi depan yang berjumlah enam yang memiliki makna ada kaitannya dengan rukun iman. Nah, enam pintu tersebut dibuat pendek sehingga setiap jamaah bisa menunduk dan merendahkan diri saat memasuki rumah Tuhan, jumlah tiang masjidnya ada 24 tiang masjid yang memiliki makna adanya waktu 24 jam dalam sehari.

  1. Dikelilingi Oleh Tembok Tinggi

Ketahui juga bahwa Masjid Agung Banten juga dikelilingi oleh tembok dengan ketinggian satu meter yang luasnya sekitar 2 hektar. Padahal luas bangunan masjidnya hanya sekitar 1,3 hektar saja.

Menara masjid Agung memiliki bentuk yang hampir mirip dengan bangunan mercusuar sehingga pengunjung dapat naik ke puncak menara. Berbeda dengan bentuk menara masjid lainnya.

Dilihat dari segi desain arsitekturnya bangunan Masjid Agung Banten memiliki sentuhan Budaya Jawa, Hindu, Eropa, dan Tiongkok yang identik dengan bentuk atapnya yang bertumpuk lima sepeti Pagoda. Selain itu, terdapat dua serambi yang dibangun sebagai pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.

Model kubahnya yang menjulang ke atas membuat bangunannya terlihat sangat megah. Harga kubah masjid dengan model menjulang tinggi tentunya bervariasi sesuai dengan bahan yang dipilihnya, jika terbuat dari emas maka harganya akan lebih mahal.

  1. Tempat wisata religi

Masjid Agung Banten terletak di desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang, Provinsi Banten tidak hanya dijadikan sebagai tempat untuk beribadah tetapi dikenal juga sebagai tempat wisata religi sehingga banyak masyarakat yang mengunjunginya untuk berziarah dan mendoakan para raja Banten dan keluarganya.

Masjid Agung dijadikan sebagai tempat kebanggaan masyarakat Banten karena setiap akhir pekan pengunjung selalu berdatangan, baik dari wisatawanlokal maupun mancanegara untuk menikmati keindahan arsitektur kuno dengan melihat bukti sejarah kesultanan Banten.

Itulah penjelasan mengenai sejarah Masjid Agung Banten yang tidak dijadikan sebagai tempat untuk beribadah, tetapi dengan bentuk arsitekturenya yang memiliki keistimewaan banyak wisatawan yang menyebutnya sebagai tempat wisata religi.

Tags: