Perhiasan seperti emas tentunya tidak asing lagi bagi kita. Perhiasan emas ini biasannya banyak digunakan oleh kaum perempuan. Didalam pernikahan biasanya juga perhiasan seperti dijadikan sebagai mahar dari pernikahan. Namun di dalam agama islam emas hanya digunakan dan diperbolehkan untuk kaum perempuan. Tentunya larangan ini memiliki dasar dasar yang baik untuk kesehatan manusia itu sendiri.
Tidak jarang para orangtua dalam menyambut bayi mereka yang lahir orangtua memberikan emas kepada bayinya. Hal seperti ini merupakan kejadian yang sangat lumrah di masyarakat. Namun sebenarnya kulit bayi merupakan kulit yang sangat sangat sensitif. Pada bayi yang baru lahir kulit bayi terdapat bintik bintik merah, tapi bintik merah ini akan sembuh dalam kurun waktu yang singkat.
Setelah masalah tersebut ilang barulah para orangtua memakaikan emas seperti gelang kepada bayi. Hal ini sangat membuat dampak kesehatanย kepada sang bayi terutama bayi laki laki. Kulit yang sensitif membuat kulit bayi mudah iritasi. Menurut kesehatan dan para ilmuwan emas memiliki atom yang berada pada emas. Atom ini dapat menembus kulit luar dan masuk kedalam darah manusia. Terlebih lagi bayi mempunyai kulit yang sangat tipis dan sensitif. Hal ini dapat meningkatkan atom emas yang berada di dalam darah dan air seni yang sangat banyak.
Dampak yang didapat sangat berbahaya untuk bayi laki laki, contohnya seperti alergi, luka, iritasi, gatal gatal, adanya bintik bintik pada kulit dalam jangka waktu yang lama, serta terserapnya atom emas di dalam darah bayi laki laki. Dampak dari emas ini juga membuat bayi laki laki sangat tidak nyaman.
Di dalam islam seorang laki laki baik dewasa maupun bayi dilarang untuk menggunakan perhiasan. Hal ini berbeda dengan wanita, dikarenakan di dalam kulit wanita memiliki lemak sehingga atom pada emas tidak tertimbun secara keseluruhan. Apabila atom pada emas ini ikut masuk bersama aliran darah, wanita tetap akan mengeluarkan atom emas ini sebulan sekali dengan bersama haid pada wanita dewasa.