Salah satu bahan material beton yang digunakan untuk membentuk struktur beton bertulang yaitu besi beton. Berat besi tulangan beton ini dibutuhkan untuk perencanaan mengerjakan proyek ataupun pembangunan struktur.
Apapun tujuan dari kebutuhan berat besi beton tersebut tentunya juga tak lepas dari melakukan penghitungan berat besi beton. Kali ini jita juga akan membahas mengenai cara menghitung berat besi beton.
Jenis Besi
Sebelum kita belajar mengenai cara menghitung berat jenis besi ini maka kita juga harus memahami beberapa jenis besi yang seringkali digunakan untuk dijadikan bahan material bangunan.
Seperti kita tahu bahwa jenis besi ini juga ada banyak dan beragam. Akan tetapi dalam sebuah konstruksi ataupun bangunan yang sering dipakai yaitu besi beton.
Besi Beton Polos
Adapun jenis besi yang pertama yaitu yang bernama besi beton polos. Dengan menggunakan jenis besi beton polos ini maka akan membantu kita serta mendukung penulangan beton. selain itu juga maupun untuk membendung gaya tekan dari beton.
Jenis besi polos ini memiliki karakteristik berupa penampang yang bundar yang memiliki permukaan licin. Berat jenis besi tersebut juga tergantung dari diameter serta ukuran yang dimilikinya.
Besi Ulir
Kemudian untuk jenis besi lainnya yaitu besi ulir. Jenis besi ini banyak digunakan sebagai material bangunan. Besi tulang yang memiliki permukaan mirip dengan sirip ini mempunyai gaya tarik yang sangat baik dalam menopang beton.
Adapun mengenai bentuk dari besi ulir ini juga hampir mirip dengan jenis besi beton polos. Untuk perbedaan antara keduanya hanya pada bagian polanya saja dengan bentuk sirip yang melintang.
Untuk berat jenis besi ulir tersebut juga bisa diketahui dari diametre yang dimiliki serta ukuran dari besi ulir tersebut.
Besi Beton Banci
Jenis besi yang berikutnya yaitu besi beton banci. Kualitas yang dimiliki oleh jenis besi ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan besi beton yang sesuai dengan standar.
Kemudian untuk harganya juga lebih murah. Jadi tak heran jika jenis besi ini juga menggiurkan untuk digunakan.
Tabel Berat Jenis Besi
Cara mudah untuk mengetahui berat jenis berbagai macam besi hanya dengan mengetahui ukuran diameternya serta tanpa harus kita hitung dengan cara manual yaitu dengan menggunakan tabel berat jenis besi dibawah ini.
Akan tetapi diameter tersebut hanya berlaku bagi besi untuk tulangan cor denagn bentuk yang bulat dan padat.
Diameter (ร) | Berat Jenis (kg) |
1 | 0,0062 |
2 | 0,0247 |
3 | 0,0555 |
4 | 0,0986 |
5 | 0,15413 |
6 | 0,2219 |
7 | 0,3021 |
8 | 0,3946 |
9 | 0,4994 |
10 | 0,6165 |
11 | 0,7460 |
12 | 0,8878 |
13 | 1,0419 |
14 | 1,2083 |
15 | 1,3871 |
16 | 1,5782 |
17 | 1,7817 |
18 | 1,9975 |
19 | 2,2256 |
20 | 2,4660 |
21 | 2,7188 |
22 | 2,9839 |
23 | 3,2613 |
24 | 3,5510 |
Menghitung Tabel Berat Jenis Besi
Dalam melakukan penghitungan berat jenis besi ini ada beberapa versi cara yang bisa dilakukan. Adanya perbedaan cara tersebut dikarenakan karakter besi yang diukur yang juga memiliki banyak variasi.
Di bawah ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung berat jenis besi untuk berbagai jenis besi.
1. Vb x B1jb = โฆ..Kg
Vb yang dimaksud pada rumus diatas yaitu volume besi yang sudah dihitung dalam ukuran m3. Ada juga Bjb yang merupakan berat jenis besi yang sudah ditetapkan dalam angka 7850 kg/m3.
Misalnya terdapat ukuran besi yang kamu miliki yaitu sebesar 1mm x 1 mm yang memiliki ketebalan 1 mm. Lalu beratnya bisa dihitung menjadi (1 x1 x 0.001) m3 x 7850 kg/m3 = 7.85 kg.
Dengan menggunakan cara diatas sudah banyak dilakukan orang dalam menghitung berat besi secara umum. Jadi sebaiknya kamu juga harus mengenali besi yang akan dibeli terlebih dahulu.
2. Berat besi tulangan = 0.006165 x d2 x L โฆ (Kg)
Kemudian untuk cara yang kedua ini bisa dilakukan untuk besi beton dalam bentuk tulangan. Keterangannya untuk d ini adalah sebuah diameter yang ada pada besi dalam satuan mm. Kemudian untuk L yaitu panjang batang tulangan dalam satuan m.
Misalnya saat kamu ingin mengetahui besi yang berdiametr 16 dan panjang 12 meter ini. Maka untuk berat besinya รธ16 = 0.006165 x 162 x 12 = 18.93 kg.
Dan bagi yang akan melakukan perhitungan pada besi tulangan ini adalah cara yang paling mudah. Cara ini juga biasa dimanfaatkan orang untuk dijadikan sebagai pondasi dalam sebuah bangunan.
3. Tebal x 87,44 = Berat (kg)
Kemudian untuk rumus lainnya yang juga berfungsi dalam mengukur ketebalan besi yang digunakan untuk membuat sebuah kapal yang biasanya dalam perhitungan internasional ini menggunakan satuan kaki.
Dan untuk ukuran 6 x 20 ft ini bisa langsung untuk diterapkan. Misalnya untuk 40 mm x 87, 44 = 3.497,6 kg. Perhitungan ini dilakukan dalam satuan mm. Hal ini dikarenakan hasil yang didapat juga dalam satuan kg sehingga menjadi lebih besar.
Selanjutnya untuk ukuran normal pada plat kapal yang memiliki ukuran 6000 mm sebagai panjang dan lebar 1500 mm hingga 1600 mm.
4. Tebal x Lebar x 7850 (kg/m3) x 6 (m) = Berat (kg)
Kemudian rumus yang berikutnya ini adalah untuk menghitung besi dalam bentuk strik. Sudah tertera dalam ruas yang akan dilakukan perhitungan yaitu tebal dan lebar besi, lalu dikalikan massa besi yang berukuran 7850 kg/m3 yang dikalikan dengan 6 meter.
Kemudian untuk hasil akhir dari perhitungan tersebut yaitu dalam bentuk kg. Misalnya 14 x 11 x 7850 (kg/m3) x 6 (m) = 7.253.400 kg hasil dari sebuah besi yang berukuran strip.
Dan sesuai dengan namanya bahwa bentuk dari besi ini yaitu berbentuk pipih yang memanjang yang ukuran standarnya 6 meter dan lebar 19 hingga 200 mm.
5. Lebar x Tebal x 6 (m) x 0,001512 = Berat (kg)
Berikutnya untuk rumus diatas yaitu yang bisa digunakan untuk menghitung besi siku. Sudah ada pada rumus yang tersebut bahwa yag akan dilakukan perhitungan adalah mulai dari tebal serta lebar besi, selanjutnya dikalikan dengan 6 meter. Lalu dikalikan dengan 0,001512.
Misalnya 2 x 2 x 6 (m) x 0,001512 = 0, 036288 kg. Sebelum kamu melakukan perhitungan ini maka pastikan terlebih dahulu lebar serta tebal sudah diubah dalam satuan meter.
Hal itu juga disesuaikan dengan kebutuhan serta fungsinya masing-masing. Dengan berat jenis besi yang kamu gunakan ini maka akan diketahui perkiraan banyaknya jumlah yang dibutuhkan serta perencanaan bangunan lainnya.
Bagaimana Cara Untuk Menghitung Kebutuhan Besi Beton?
Sebelum kita melakukan perhitungan kebutuhan besi beton. Maka sebaiknya kita juga harus tahu terlebih dahulu ukuran dan berat besi beton yang sudah memiliki standar SNI.
Dan jika dilihat secara umum untuk besi beton ini mempunyai dua jenis , diantaranya yaitu polos dan ulir. Jadi sebaiknya dalam melakukan perhitungan tersebut harus teliti agar tidak tertukar dalam perhitungan.
Dibawah ini adalah contoh dalam menghitung kebutuhan besi beton serta pengerjaan proyek.
Cara Menghitung Kebutuhan Besi Beton Polos
Untuk cara yang pertama yaitu untuk menghitung kebutuhan besi beton polos. Misalnya untuk spesifikasi kostruksi yang digunakan dengan diameter 10 mm, kemudian untuk pnjang besi beton yang dibutuhkan adalah 35 m.
Sehingga untut kebutuhan besinya yaitu sebagai berikut :
- Dengan d=10mm, lalu :35 m. Dari tabel diameter -berat besi beton polos ini bida didapat untuk berat /meter sessar 0,62kg/m. Jadi kebutuhan besi yang diperlukan yaitu 35 mx0,62 kg/m = 21,7 kg.
- Untuk panjang yang dibutuhkan (L0 ; 35 m, kita hitung jumlah batang besi beton yang akan dibeli. Dipasaran sendiri yang sesuai dengan SNI panjang batang besi beton polos ini yaitu 12 m. Sehingga perlu dibeli sebanyak 35 m: 12 m= 2,91667 atau bisa kita bulatkan keatas jadi 6 butir.
Cara Menghitung Kebutuhan Besi Beton Polos
Kali ini kita juga akan memberikan kebutuhan besi beton ini untuk membuat kebutuhan besi beton.
Misalnya kamu memiliki spesifikasi yang kamu untuk protek sendiri mempunyai 3.5 metere (in) dengan ukuran keliling 20 x 20 m.
Contohnya kita akan membuat kolom bentuk tingginya 3,5 meter dengan uk keliling 20 x 20 cm. Selain itu kita juga akan menggunakan dua ukuran besi yang berbeda . jadi kita juga harus menghitung dua kebutuhan besi yang berbeda tersebut.
Untuk menghitung kebutuhan besi tulangan pokok atau utama yaitu :
- Kemudian untuk anjang total besi beton d10 yang dibutuhkan: 3,5 m x 4. Disini kita juga akan mendapatkan jumlah kebutuhan besi tulangan pokok di angka 14 meter.
- Umumnya panjang satu besi beton di pasaran di angka 12m. JAdi untuk kebutuhan besi beton D10 , ada di angka: 14 m : 12 m (Jumlah kebutuhan besi tulangan pokok : Panjang besi di pasaran) = 1,167. Kita bulatkan ke atas, maka kita mendapatkan kebutuhan besi utama di angka 2 batang.
- Selanjutnya dengan membuka daftar tabel ukuran dan berat besi beton SNI. Kita bisa temukan berat besi beton D10 berada di angka 0,62kg/m. Maka, kebutuhan besi tulangan utama Anda adalah: 14 m x 0,62kg/m = 8,68kg
Jika kita sudah melakukan perhitungan kebutuhan besi tulangan utama, mari kita hitung kebutuhan besi D8 sebagai besi sengkang atau begel:
- Untuk mengetahui jumlah kebutuhan besi tulangan sengkang yang diperlukan: 3,5 m (tinggi kolom) : 0,15 m (jarak sengkang) = 23,4 buah sengkang atau dibulatkan menjadi 23 buah sengkang.
- Kemudian untuk panjang besi untuk satu buah sengkang: 16 cm + 16 cm + 16 cm + 16 cm + 6 cm (tambahan panjang untuk tekukan-tekukan) = 70 cm = 0,7 m.
- Berikutnya yaitu total besi beton d8 yang dibutuhkan adalah: 23 x 0,7 m = 16,1 m.
- Kemudian untuk jumlah batang besi beton d8: 16,1 m : 12 m (panjang satu batang besi beton di pasaran) = 1,342 batang atau dibulatkan menjadi = 2 batang.
- Dan berat total besi beton d8: 16,1 m x 0,39 (angka dari tabel) = 6,279 kg.
Demikian ulasan mengenai cara menghitung berat besi beton. Dan jika kamu membutuhkan pagar beton yang praktis tinggal pasang bisa menggunakan pagar panel precast.