Penggunaan panel surya saat ini memang sedang banyak sekali diminati oleh masyarakat. Pasalnya energi ini mampu mengurangi biaya pengeluaran untuk tagihan listrik PLN. Pemasangan panel ini masih terbilang mahal. Untuk itu, perlu bagi anda untuk menghitung kapasitas baterai untuk panel surya agar tidak terjadi pembelian yang berlebihan
Kapasitas Baterai
Kapasitas baterai diukur dalam satuan amp – jam atau sering ditulis dalam ampere hour (Ah). Misalnya, untuk baterai DCMF 12v 70ah, angka 12V menunjukkan tegangan yang akan digunakan baterai untuk menggunakan enam sel 2V. Sedangkan untuk 70Ah menunjukkan kapasitas arus yang dapat dihasilkan per jam nya oleh baterai yang digunakan
Aturan Penggunaan Kapasitas Baterai
Ada beberapa jenis baterai yang dapat digunakan pada sistem PV, antara lain yaitu baterai industri, lithium, vanadium redoks, baterai hidrogen dan air zink. Karena jenis dan spesifikasi baterai berbeda, model yang digunakan juga berbeda. Saat ini, jenis yang paling banyak digunakan adalah jenis baterai lead acid industri. Baterai ini menggunakan asam timbal atau lead acid sebagai bahan kimianya.
Saat menggunakan, batas ideal untuk jenis baterai ini adalah 80%. Artinya hanya dapat digunakan hingga 80% dari daya baterai 100%. Misalnya baterai jenis AGM VRLA Gel 12V 100Ah dengan output 1200Wh hanya akan bekerja pada 960Wh. Batas ideal untuk jenis baterai lithium adalah 95 sampai 99%. Artinya lithium dapat digunakan secara optimal dibandingkan baterai industri.
Lebih idealnya, baterai lithium masih lebih mahal daripada baterai industri. Artinya penggunaan secara luas belum mencukupi. Alternatif baterai lainnya yang bisa digunakan yaitu aki mobil, namun hal ini sangat tidak disarankan karena aki mobil tidak dirancang untuk bertahan dalam waktu lama.
Aki mobil didesain sementara sebagai tenaga penggerak fungsi mesin mobil. Saat mesin mobil hidup, tenaga yang digunakan langsung dikembalikan. Berbeda dengan baterai industri untuk sistem panel surya. Baterai industri dapat digunakan untuk jangka waktu yang dan dapat diisi ulang dengan arus tinggi dalam waktu yang relatif singkat.
Banyak Energi yang Tersimpan
Langkah yang perlu dilakukan untuk mengetahui berapa banyak energi yang tersimpan dalam baterai, anda perlu mengubah satuan Ah menjadi Wh atau daya per jam. Dengan begitu, anda akan dapat mengetahui kapasitas keseluruhan dari baterai. Daya dapat ditentukan dengan mengalihkan kapasitas arus dengan tegangan baterai
Cara menghitung daya baterai yaitu dengan mengalikan antara kuat arus per jam dengan tegangan baterai. Sebagai contoh, anda memiliki baterai dengan daya 12V 70 Ah. Maka langkah yang dilakukan untuk mendapatkan Wh dengan mengalikan antara 70 Ah dengan 12V maka hasil yang didapatkan yaitu 840 Wh. Dengan begitu maka diketahui bahwa kapasitas baterai sebesar 840 Wh
Dengan begitu maka dapat diketahui bahwa baterai mampu menyuplai kurang lebih 840 W dalam 1 jam. Sedangkan dalam waktu 2 jam, baterai hanya mampu memberikan kurang lebih 420 W dan bahkan bisa hanya 7 w dalam waktu 120 jam. Semakin banyak energi yang digunakan maka semakin cepat juga daya baterai akan habis
Yang perlu diingat bahwa kapasitas baterai biasanya tidak dapat digunakan hingga 100%. Tergantung dari jenis baterai yang anda gunakan. Sebagai gambaran umumnya, anda hanya bisa menggunakan daya baterai hanya setengah dari 100% atau setara dengan 50%. Sehingga anda harus menghitung kapasitas baterai untuk panel surya dengan benar untuk mengetahui jumlah baterai yang dibutuhkan
Menghitung kemampuan daya tampung baterai sangat perlu dilakukan sebagai langkah analisis awal sebelum melakukan pemasangan panel surya. Dengan penghitungan tersebut, anda bisa mengetahui jumlah yang dibutuhkan untuk dapat memenuhi kebutuhan rumah dan menghindari pembelian secara berlebih untuk menghemat dana pengeluaran.