Skip to content

Interaksi yang Terjadi Antara Tikus Dan Burung Pipit

 

Burung pipit dikenal sebagai salah satu jenis hewan yang menjadi musuh dari petani. Burung yang juga dikenal dengan sebutan burung emprit ini memang sering memangsa tanaman padi. Pada musim panen tiba, sekawanan burung pipit kerap datang bergerombol dan bertengger di atas pohon padi yang baru saja berbuah. Ibarat sebuah pesta, burung pipit sedang mengadakan pesta makan besar-besaran yang mengancam kelangsungan panen para petani. Hal ini ternyata memberikan sebuah plot twist tersendiri karena burung pipit juga menjadi musih hewan lain. Adalah tikus, hama sawah yang menjadi musuh petani karena kerap merusak tanaman padi. Bahkan, interaksi yang terjadi antara tikus dan burung pipit ini adalah mimpi buruk bagi petani.

Ya, jika burung pipit hanya menghabiskan bulir padi di bagian atas tanaman saja, hama tikus justru meluluhlantahkan tanaman padi dari pangkalnya. Tikus yang tidak memiliki kemampuan untuk bertengger di atas pohon padi mengharuskannya menggigit bagian pangkal pohon sehingga padi akan tumbang. Celakanya, bukan hanya satu atau dua tanaman padi saja yang ditumbangkan. Seekor tikus bisa merusak segerombol tanaman padi yang membuatnya menjadi tumbang. Hal ini tentu saja sangat merugikan petani karena tanamannya jadi rusak. Padahal setiap malam, bukan hanya satu atau dua ekor tikus saja yang memangkas tanaman padi milik petani. Segerombol tikus bisa dengan mudah membabat habis satu petak sawah dalam semalam saja. Hal ini sangat berbahaya karena petani bisa mengalami kerugian saat musim panen tiba.

Itulah mengapa interaksi yang terjadi antara tikus dan burung pipit sangat merugikan bagi petani. Jika burung pipit masih bisa dikatakan mending karena hanya menghabiskan padi yang sudah masak saja, tikus tidak pandang bulu. Tikus akan membabat habis tanaman padi yang ditemuinya karena tidak bisa memilih mana tanaman yang memiliki buah padi yang sudah masak dan mana tanaman yang belum ranum. Bagi petani, kedua hewan ini sama-sama merugikan mereka. Jadi tidak heran jika burung pipit dan tikus kerap dibantai oleh petani.