Skip to content

Apa Kepanjangan dari K3? Berikut Penjelasannya

  • by

Setiap lingkungan kerja pasti memiliki resikonya masing – masing terkait kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja ini bisa terjadi kapan saja dan dialami seluruh orang yang terdapat dilingkungan kerja. Tingginya resiko kecelakaan kerja di tempat kerja membuat setiap perusahaan atau industri harus membuat prosedur K3 yang dijalani setiap orang dilingkungan tersebut. Prosedur K3 bukanlah hal asing di tempat kerja. Hampir semua tempat kerja membutuhkan prosedur K3 untuk bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. 

Setiap prosedur K3 yang ada di tempat kerja terbilang berbeda. Sistem K3 disebuah tempat kerja dibuat sesuai dengan kebutuhan. Misalnya prosedur K3 di kantoran dan prosedur K3 di industri cukup berbeda. Prosedur K3 dibuat menyesuaikan kebutuhan lingkungan kerja. Apa sebenarnya prosedur K3 itu? Simak penjelasannya beriku ini. 

Pengertian dan Kepanjangan dari K3

Pixabay.com

Apa pengertian dan kepanjangan dari prosedur K3? Kepanjangan dari K3 adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pengertian dari K3 cukup beragam. Ada tiga pengertian K3 yang cukup berbeda. Pengertian dari K3 menurut filosofi adalah suatu pemikiran ataupun upaya untuk menjamin kebutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani bagi para tenaga kerja. Sedangkan pengertian K3 menurut keilmuan adalah K3 merupakan ilmu dan penerapan untuk mencegah adanya kecelakaan kerja, penyakit akihat dari kegiatan bekerja, kebakaran, pencemaran lingkungan, dan juga peledakan.

K3 juga dijelaskan menurut OHSAS. Pengertian K3 menurut OHSAS ini adalah sebuah kondisi serta faktor yang mampu memberikan dampak kepada keselamatan serta kesehatan para pekerja ataupun orang lain. Ketiga pengertian tersebut pada dasarnya hampir sama. K3 merupakan sebuah prosedur yang dibuat untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Dilihat dari pengertiannya keberadaan dari prosedur K3 di tempat kerja sangat penting. 

Prosedur K3 telah diatur disebuah peraturan perundang – undangan. Undang – Undang No 1 tahun 1970 merupakan peraturan mengenai pelaksanaan prosedur K3 di tempat kerja. Keberadaan dari K3 memiliki beberapa tujuan utama. Tujuan utama prosedur K3 sangat menentukan peningkatan produktivitas sebuah tempat kerua. K3 memberikan banyak keuntungan ditempat kerja baik untuk pemilik perusahaan, para pekerja, dan orang lain di tempat kerja. 

Tujuan Prosedur K3 di Tempat Kerja

Pixabay.com

Mengetahui tujuan dari penerapan K3 sangat penting untuk bisa memahami prosedur K3 dengan tepat. Sesuai dengan kepanjangannya yakni Keselamatan dan Kesehatan Kerja, K3 memiliki berbagai tujuan yang wajib diketahui semua orang. Setidaknya ada lima tujuan utama dari pelaksanaan prosedur K3. Prosedur K3 harus dilaksanakan semua pekerja dan semua orang yang ada dilingkungan kerja. Inilah lima prosedur dari K3 yang terdapat di tempat kerja.

Tujuan pertama K3 adalah menjamin keselamatan para pekerja dan setiap orang yang ada dilingkungan kerja. Setiap orang yang berada di tempat kerja harus terlindungi dari berbagai resiko kecelakaan kerja yang bisa saja terjadi. Tujuan ke dua dari prosedur K3 adalah mencegah ataupun mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja. Tingginya resiko kecelakaan kerja yang mungkin saja terjadi bisa teratasi dengan adanya prosedur K3. K3 akan membantu menekan angka terjadinya kecelakaan sehingga lingkungan kerja menjadi lebih kondusif. 

Tujuan ke tiga diterapkannya prosedur K3 adalah menciptakan tempat kerja yang aman ditempati. Keadaan lingkungan kerja yang kondusif mampu membuat para pekerja dan orang lain menjasi lebih nyaman. Tujuan ke empat adanya K3 adalah menjamin keamanan dari setiap hak yang dilakukan di tempat kerja. Segala sesuatu yang sudah diatur di dalam prosedur K3 mampu membuat para pekerja dan orang lain bekerja secara maksimal. Tujuan ke lima K3 yakni untuk mensejahterakan para pekerja. Lingkungan kerja yang aman membuat kesejahteraan para pekerja menjadi lebih terjamin.

Lima tujuan prosedur K3 tersebut semakin membuktikan bahwa keberadaan dari prosedur K3 memang penting untuk dilaksanakan. Semua orang yang berada dilingkungan kerja harus memahami dengan baik prosedur K3 tersebut. Pentingnya memahami K3 membuat setiap tempat kerja mengadakan pelatihan K3. Pelatihan ini dianggap menjadi cara paling tepat untuk mengenalkan prosedur K3 pada para pekerja dan orang lain. 

Pelaksanaan prosedur K3 ini tidak hanys menguntungkan untuk para pekerja saja namun juga menguntungkan bagi pemilik usaha. Angka produktivitas bisa dimaksimalkan dengan adanya penerapan prosedur K3 ini. Membahas prosedur K3 memang sangat menarik karena setiap tempat kerja memiliki prosedur K3nya masing – masing. Untuk menentukan prosedur K3 ini maka harus memperhatikan kemungkinan resiko kecelakaan yang terjadi di tempat kerja. Para pekerja dan orang lain harus bisa terhindar dari kecelakaan kerja tersebut.

Seperti contohnya prosedur K3 untuk lingkungan industri. K3 untuk lingkungan industri tentu berbeda dengan K3 yang ada dilingkungan perkantoran. Pelaksanaan K3 dilingkungan industri membutuhkan perhatian seperti kelengkapan APD dan rambu – rambu kerja. APD dan rambu – rambu yang disediakan harus sesuai dengan kebutuhan tempat kerja tersebut. Agar bisa mencapai tujuan dengan tepat maka prosedur K3 harus dibuat dengan melalui beberapa langkah. Prosedur K3 dilingkungan kerja harus dikenalkan kepada seluruh pekerja ataupun seluruh pihak yang sering berhubungan dengan lingkungan kerja tersebut.