Skip to content

Makna dan Filosofi Lagu Gundul Gundul Pacul

Lagu gundul gundul pacul merupakan salah satu lagu anak-anak yang sangat akrab didengarkan bahkan dihafalkan oleh masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Lantunan syair yang sederhana dan lebih lucu serta membawakan nada yang ceria memang sangat cocok untuk anak-anak.

Bahkan di masa SD, lagu gundul gundul pacul ini menjadi salah satu lagu yang wajib dihafalkan. Walau demikian ternyata tidak semua orang paham akan makna lagu gundul gundul pacul dan filosofinya.

Lagu gundul-gundul pacul ini menjadi salah satu lagu daerah yang sangat populer yang diciptakan oleh R,C, Hardjosubroto. Namun konon ceritanya lagu ini sudah ada sejak tahun 1400 dan diciptakan oleh Sunan Kalijaga dan sahabat-sahabatnya ketika remaja. Sehingga orang tua jaman dahulu sangat paham akan makna dan filosofi dari lagu tersebut.

Lirik Lagu Gundul-Gundul Pacul

Pixabay.com

Pada kesempatan kali ini akan dibagikan mengenai lirik lagu gundul-gundul pacul yang sangat populer dari dulu hingga saat ini. Penasaran? Berikut ini lirik lagunya :

  1. Versi bahasa Jawa:

Gundul gundul pacul-cul, gembelengan

Nyunggi nyunggi wakul-kul, gembelengan

Wakul ngglimpang segane dadi sak latar

Wakul ngglimpang segane dadi sak latar

  1. Versi bahasa Indonesia :

Gundul gundul cangkul-kul, sembrono

Membawa bakul di atas kepala dengan sembrono

Bakul terguling, nasinya tumpah satu halaman

Bakul terguling, nasinya tumpah satu halaman

Lagu gundul-gundul pacul ini menjadi salah satu lagu yang banyak dinyanyikan oleh banyak anak-anak. Selain itu kalau anda ingin belajar Chord Gitar bisa menggunakan lagu gundul-gundul pacul sebab lagu ini enak untuk dinyanyikan dengan nada sederhana.

Makna yang Terkandung Dalam Lagu Gundul Gundul Pacul

Pixabay.com

Selanjutnya akan dijelaskan mengenai makna-makna yang terkandung pada setiap lirik lagu gundul gundul pacul. Selengkapnya silahkan simak pembahasan berikut ini :

  1. Gundul gundul pacul-cul, gembelengan

Kata gundul itu memiliki arti kepala yang plontos alias botak tidak memiliki rambut. Kita tahu kalau kepala merupakan lambang dari sebuah kehormatan  dan kemuliaan seseorang. Kemudian untuk rambut menjadi mahkota lambang keindahan. Sehingga bisa diartikan kalau gundul adalah kehormatan tanpa adanya mahkota.

Kata pacul merupakan kata dari bahasa Jawa yang memiliki arti cangkul yang digunakan oleh petani. Cangkul ini terbuat dari lempengan besi dengan bentuk segi empat dan terdapat tongkatnya. Cangkul ini melambangkan kesederhanaan atau kawula rendah.

Orang Jawa mengungkapkan kalau pacul merupakan papat kang ucul yang artinya empat yang lepas. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa kemuliaan seseorang itu sangat tergantung dari empat hal mulai dari cara dalam menggunakan telinga, mata, mulut dan hidungnya. Apbila empat hal ini terlepas maka lepas juga kehormatannya.

Kemudian ada kata Gembelengan yang memiliki arti sombong, besar kepala, dan hanya memainkan sebuah kehormatan. Salah satunya banyak sekali para pemimpin yang lupa diri kalau dirinya sebenarnya mengemban amanah dari rakyatnya.

Melihat lirik gundul gundul pacul-cul, gembelengan bisa diartikan bahwa sebagai pemimpin yang sudah lupa diri kalau sebenarnya saat ini dirinya sedang mengemban amanah dari rakyat. Justru sebaliknya para pemimpin ini menggunakan kekuasaannya untuk kemuliaan. Memanfaatkan kedudukannya untuk dibangga-banggakan dan menganggap kalau pencapaiannya itu atas dasar kepandaiannya.

  1. Nyunggi nyunggi wakul-kul, gembelengan

Kata nyunggi wakul merupakan membawa bakul atau tempat nasi di atas kepala. Namun dari sini dapat diartikan bahwa banyak sekali pemimpin yang lupa kalau dirinya saat ini sedang mengemban amanah yang banyak untuk rakyat di kepalanya.

Waklu sendiri merupakan simbol dari kesejahteraan masyarakat dimana ada sumber daya kekayaan masyarakat, kekayaan negara dan pajak sebagai isinya. Sehingga dapat diartikan kalau kepala yang menjadi kehormatan ada di bawah bakul milik rakyatnya. Kedudukan terbesar ada di bawah bakul rakyat.

Jadi anda sekarang sudah paham atau belum kalau tinggi kedudukan tersebut pembawa bakul atau milik bakulnya? Semua orang juga tahu pastinya yang paling tinggi adalah pemiliknya. Jadi pembawa bakul ini hanyalah pembantu yang memiliki bakul.

Namun masih banyak para pemimpin yang gembelengan atau besar kepala. Mereka hanya bisa melenggak-lenggokkan kepala dengan muka sombong serta hanya main-main saja. Tidak sadar kalau ada amanah besar yang embannya untuk rakyat.

  1. Wakul ngglimpang segane dadi sak latar

Wakul ngglimpang itu memiliki arti bakul yang dibawanya diatas kepala jatuh. Segane dadi sak latar itu artinya nasi sebagai isi bakul tersebut jatuh berantakan. Akhirnya bakul terguling tersebut tidak bisa dimanfaatkan untuk rakyat.

Apabila ada seorang pemimpin yang masih gembelengan, akibatnya banyak sumber daya yang tumpah berantakan kemana-mana. Akhirnya sumber daya yang melimpah tersebut tidak terdistribusikan dengan baik. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan adanya kesenjangan dimana-mana.

Nasi dari bakul yang tumpah itu sudah tidak bisa dimakan lagi karena sudah bercampur dengan kotoran. Tentu amanah ini akan jatuh dan sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Hal ini menjadikan pemimpin tidak ada artinya dan sia-sia. Jadi seorang pemimpin itu harus gagah dalam mengemban tugas yang sudah diamanahkan oleh rakyat.

Demikianlah penjelasan mengenai makna lagu gundul gundul pacul yang mengandung arti yang cukup dalam. Semoga dengan adanya penjelasan ini bisa menambah wawasan anda akan pentingnya menjadi seorang pemimpin yang bijak dan mau menjalankan amanah rakyat.

Tags: