Skip to content

Penyebab Banyak Dahak Saat Hamil Muda

  • by

Hamil muda adalah suatu kondisi di mana anda mengandung dalam masa yang terbilang baru sebentar. Hamil muda sering kali menimbulkan beberapa problem. Baik dari nafsu makan yang tidak teratur, mulut pahit, hingga dahak berlebih.

Berikut ini adalah penjelasan ringkas tentang penyebab banyak dahak saat hamil muda.

Gangguan Penyebab Dahak

Tidak mungkin tidak ada sebab akibat dahak yang berlebih di mulut anda. Salah satu penyebab yang umum terjadi bisa saja karena batuk dan pilek. Kondisi batuk dan pilek ini dapat menyebabkan tenggorokan anda memproduksi dahak.

Selain batuk dan pilek, kemungkinan lainnya bisa saja ibu hamil terserang infeksi bagian paru-paru. Maksudnya adalah, terjadinya gangguan flek pada bagian paru-paru di organ tubuh anda.

Pengidap gangguan infeksi paru-paru ini bisa diketahui melalui beberapa gejala, yakni dari flu. Benar! Flek yang terjadi pada mulanya memang hanya mirip flu belaka. Namun, flu yang terjadi tidak kunjung reda.

Sebaiknya anda segera periksakan ke dokter, terutama apabila sudah mengalami flu lebih dari 2 minggu. Karena bukan hanya flek saja, anda juga bisa terserang TBC. Dan keadaan ini sangat berbahaya terhadap janin.

Selain penyebab dua di atas, morning sickness kerap kali dikaitkan dengan penyebab dahak. Tidak menutup kemungkinan wanita yang baru hamil akan mengalami hal demikian.

Namun, terjadinya morning sickness ini bukanlah dari luar. Tetapi  lebih tepatnya dari dalam tubuh si ibu hamil sendiri. Lumrahnya terjadi memang karena perubahan hormon. Entah itu meningkat maupun menurun.

Bahaya Dahak

Bagi seorang ibu hamil muda, produksi dahak dalam jumlah berlebih ternyata begitu berbahaya bagi janin. Apalagi jika dahak tersebut disebabkan oleh infeksi gangguan pada paru-paru.

Mengingat penularan penyakit TBC bisa dari penggunaan alat makan yang bersamaan, maka bayi yang ada di dalam kandungan pun tidak menutup kemungkinan ikut terkena.

Sehingga untuk meminimalisir hal demikian, sebaiknya anda segera cek dan konsultasikan keluhan ke dokter. Dengan mendapatkan penanganan yang lebih cepat, risiko penularannya juga semakin lambat. Bahkan bisa diminimalisir sedini mungkin.