Skip to content

Penyebab Bayi Keracunan Air Ketuban

Bayi yang mengalami keracunan air ketuban ternyata dapat menimbulkan pendarahan yang berakibat kurangnya pasokan darah ke plasenta. Pendarahan yang terjadi dapat memicu adanya toksemia dan memicu stroke yang terjadi pada ibu hamil. Penyebabnya karena bagian pembuluh darah di otak mengalami pecah.

 

Para wanita yang sudah memasuki kehamilan 20 minggu selalu diminta untuk mewaspadai adanya kemunculan preeklamsia. Oleh karena itu mendeteksi dini dan mengetahui penyebab bayi keracunan air ketuban, sangat perlu diupayakan supaya tidak berdampak buruk terhadap ibu maupun janin. Caranya yaitu dengan melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan sesuai jadwal.

Penyebab Bayi Keracunan Air Ketuban dan Pencegahannya

Masalah kehamilan seperti keracunan air ketuban memang menjadi suatu kejadian yang sangat langka. Akan tetapi kejadian seperti ini tidak dapat diprediksi, bahkan dapat saja terjadi pada setiap ibu hamil. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka hal buruk yang dapat menimpa yaitu kematian bayi di dalam kandungan atau setelah dilahirkan.

 

Sebenarnya istilah keracunan kehamilan kurang tepat karena bayi yang ada didalam rahim memperoleh asupan nutrisinya melalui air ketuban tersebut. Sehingga janin memang meminum air ketuban tersebut. Pada dasarnya keracunan air ketuban ini lebih tepatnya disebut sebagai sindrom aspirasi mekonium. Ketika bayi mengalami stres ketika proses persalinan, maka dirinya mengeluarkan tinja bayi ke cairan ketuban.

 

Oleh karena itu maka keduanya bercampur menjadi satu. Tinja bayi bercampur dengan air ketuban kemudian terhirup dan masuk sampai ke bagian paru-paru bayi. Air ketuban inilah terhirup dan pada akhirnya menimbulkan komplikasi. Dalam hal ini maka bayi akan mengalami kesulitan dalam bernafas setelah lahir sampai pada akhirnya menimbulkan kematian apabila tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

 

Kondisi seperti sindrom aspirasi mekonium ini dapat saja terjadi akibat ibu hamil mengalami komplikasi selama kehamilan. Misalnya saja seperti preeklamsia, hipertensi, bahkan sampai dengan infeksi vagina. Faktor eksternal dari penyebab bayi keracunan air ketuban biasanya karena ibu hamil mengkonsumsi narkoba maupun merokok.

 

Supaya dapat melakukan pencegahan, maka ibu hamil harus mendapatkan pemantauan ketika proses persalinan yang baik dan mendapatkan pendampingan oleh tenaga medis profesional. Perlu diingat bahwa keracunan ketuban pada dasarnya tidak ada. Namun yang ada adalah sindrom aspirasi mekonium. Kondisi seperti ini tidak serta merta merenggut nyawa bayi karena si kecil bisa saja selamat asalkan mendapatkan penanganan yang terbaik dan secepat mungkin.