Darul Quran merupakan pesantren yang mengajarkan para santrinya mengenai tahsin, tafsir, tahfiz dan tafhim. Di tanah air, ada dua pesantren Darul Quran yang terkenal. Kedua pesantren ini memiliki ciri khas tersendiri sehingga kita dapat membedakan kedua jenis pesantren. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih jauh akan kedua pesantren tersebut.
Pesantren Darul Quran Nusantara
Untuk menciptakan para penghafal Al Quran, pesantren Darul Quran Nusantara dibentuk. Pesantren yang dikepalai oleh Ustadz Yusuf Mansur ini dimulai dengan memberikan pembelajaran jeoada beberapa santri. Seiring dengan berkembangnya waktu, jumlah para santri yang menghafal Quran semakin bertambah. Karena hal inilah pesantren mulai didirikan. Tujuan utama dibangunnya pesantren ini adalah untuk mengembangkan kesadaran masyarakat agar kembali kepada Al Quran. Langkah yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan program khusus agar para penghafal Quran dapat dilahirkan. Kesadaran melahirkan para penghafal semakin meluas. Tanggal 29 Maret tahun 2007, pesantren Darul Quran secara resmi diperkenalkan kepada publik.
Tidak hanya mengembangkan tahfiz di dalam negeri, pesanten ini juga mengembangkannya di luar negeri. Program sosial dan dakwah yang dilakukan oleh pesantren melibatkan masyarakat yang berbasis fahfiz Al-Quran. Pesantren juga sering memberikan bantuan berupa beasiswa, kesehatan, pengembangan masyarakat dan kemanusiaan. Dalam pelaksanaan pendidikan, pesantren menjalin mitra dengan beberapa pihak. Hotel, bank, jasa pengiriman barang dan agen peci kopiah songkok merupakan beberapa pihak yang bermitra dengan pesantren. Pihak pesantren juga memberikan kesempatan kepada pihak lainnya yang ingin menjalankan kemitraan. Untuk menjalin kemitraan tersebut, pihak tertentu dapat melakukan komunikasi melalui nomor telepon yang telah disediakan oleh pihak pesantren.
Pesantren Terpadu Darul Quran Mulia
Pesantren Darul Quran lainnya yang terkenal di tanah air adalah pesantren Terpadu Darul Quran Mulia. Pesantren ini merupakan lembaga pendidikan yang patut untuk dipertimbangkan. Banyak santri yang berasal dari daerah di Indonesia yang mengenyam pendidikan di pesantren ini. Pesantren yang berdiri pada tahun 2009 ini masih terbilang baru jika kita bandingkan dengan pesantren lainnya. Pesantren ini mengedepankan pendidikan Al Quran berupa tahfuz dan tahsin. Pendidikan Al Quran tersebut dibarengi dengan pendidikan formal yang membuatnya nampak jauh lebih menarik. Jenjang pendidikan yang disediakan oleh pesantren ini adalah SMP dan SMA. Karena merujuk pada diknas, kurikulum sains masih dipelajari.
Potensi para santri di pesantren ini dapat disalurkan dengan amat baik. Pada jenjang pendidikan SMP, santri nantinya akan melakukan ujian akademik berupa bahasa Inggris, IPA dan matematika. Mata pelajaran akademik yang biasa dilakukan oleh pesantren lainnya hanya matematika. Keunggulan yang dimiliki oleh pesantren adalah tahfiz Al Quran. Para santri memiliki target untuk hafal 30 juz Al Quran. Setiap tahun, santri diwajibkan untuk menghafal 4 hingga 6 juz. Dalam kurun waktu 6 tahun, mereka nantinya mampu menghafal 30 juz. Menurut pesantren, target penghafalan tersebut sangat masuk akal. Apalagi jika sistem pendidikan tersebut dilengkapi dengan pendidikan formal, sistem menghafal Quran yang diterapkan oleh pesantren sangat rasional.
Menjalankan ibadah di pesantren dilakukan dengan amat baik. Salat wajib secara berjamaah diterapkan setiap harinya. Para santri juga menerapkan puasa sunnah dan qiyamullail. Pendidikan Quran dilakukan 3 kali dalam sehari, yakni pada pagi hari, sore dan petang hari. Kolam renang, bola basket, tenis meja, lapangan futsal dan GOR merupakan fasilitas yang disediakan oleh pesantren.