Skip to content

Teka- Teki Mitos Gunung Agung Pulau Dewata

  • by

Setiap gunung di berbagai daerah pasti memiliki mitos yang tersebar di masyarakat tersebut. Salah satunya di Bali terkenal dengan mitos Gunung Agung yang menjadikan tempat ini suci.

Artikel

Gunung Agung terletak di Pulau Bali yang menyuguhkan keindahan panorama untuk dikunjungi oleh banyak pendaki. Dibalik keindahannya tersebut, terdapat pula mitos Gunung Agung yang dipercayai oleh warga Bali. Banyak kisah tentang legenda dan mitos yang menambah mistis keadaannya. Berikut ini simak mengenai referensi tentang legenda dan mitos yang menyebar dari gunung tersebut untuk Anda.

Legenda Dari Mitos Gunung Agung

Pada zaman dahulu ketika sebagian Mahameru diangkat oleh para dewa ada 3 potong gumpalan yang tanahnya jatuh, salah satunya jatuh ke Bali membentuk gunung yang disebut Gunung Agung. Masyarakat Bali mempercayai jika semakin tinggi suatu tempat maka semakin suci tempat tersebut, karena tempat bersemayamnya Sanghyang Widi Wasa. Oleh sebab itu gunung tersebut di perlakuan istimewa oleh warga. Waktu itu tidak ada seorang yang berani mendaki ke atas tanpa di dampingi pendeta, untuk mendakipun tidak boleh membawa perhiasan ataupun uang karena di hadapan dewa manusia makhluk yang miskin dan sederhana. Dari hal- hal semacam inilah yang membuat masyarakat Bali secara turun- temurun menjadi mitos Gunung Agung yang tersebar. Supaya lebih tahu tentang mitos- mitosnya, di bawah ini adalah cuplikannya.

Misteri Dibaik Mitos Gunung Agung

Terdapat kera putih yang disebut “Sang Wanara Petak” atau Bojong Putih. Orang Bali mempunyai kepercayaan bahwa kera tersebut sakral, karena itu adalah utusan dari Ida Batara yang menjaga keutuhan Gunung Agung. Ketika mendaki tidak boleh membawa daging sapi karena orang Bali menganggap sapi hewan mulia lambang kesejahteraan. Terdapat anjing yang menyelamatkan pendaki ketika tersesat, mereka akan menunjukkan ke jalan keluar atau jalan yang benar untuk pendaki yang memiliki niat baik. Pendaki harus memiliki ijin dan harus ditemani orang yang suci seperti pendeta. Wanita juga dilarang mendaki ketika sedang haid. Jumlah pendaki harus genap. Tidak boleh memakai baju warna hijau menyamai warna milik ratu roro kidul dan warna merah milik penunggu gaib gunung. Terdapat juga mata air suci, pendaki bisa meminumnya jika sudah melakukan sembahyang sesuai ajaran Hindu. Mitos Gunung Agung itulah yang sampai sekarang masyarakat Bali masih mempercayainya.

Sudah tahukan legenda dan mitos Gunung Agung yang tersebar di Bali. Setiap daerah memiliki mitos yang banyak dipercayai oleh masyarakatnya. Menarik kan referensi yang saya berikan. Bagikan cerita- ceritamu yang lainnya supaya bisa menambah pengetahuan kita. Selamat membaca.